Tragedi Serangan Buaya Masuk Kampung

Kayong Utara, Kalbar – Beritainvestigasi.com. Tragedi kejadian memilukan saat seorang warga menjadi korban serangan Buaya meninggalkan kepiluan yang mendalam.

Kejadian menimpa seorang warga bernama Matdani (56) yang kesehariannya sebagai petani. Malang tak dapat ditolak, untung dapat diraih, demikian nasib pria paruh baya yang tinggal di RT 003, Dusun Sutera A2, Desa Padu Banjar, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara pada Selasa (10/08/2021) sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban berhasil melepaskan diri dari gigitan buaya dan sempat minta pertolongan kepada warga sekitar, namun nyawanya tidak tertolong. Korban menghembuskan nafas saat perjalanan menuju Puskesmas dengan luka di bagian kepala, leher dan lengan.

Kemudian warga beramai-ramai bersama petugas terkait melakukan upaya penangkapan.

Selang sehari, dengan menggunakan alat tradisional Pukat/Jaring dan dibantu oleh Dukun Kampung, warga, bersama petugas berhasil menangkap Buaya tersebut pada Rabu (11/08/2021) sekitar pukul 20.08 WIB.

Dengan bantuan Dukun Kampung, buaya diundang dan masuk dalam areal sasaran penangkapan sekitar pukul 17.15 WIB.

Menurut keterangan Kasdy, S.E, Kepala Desa Padu Banjar, info dari pihak BKSDA, buaya berkelamin betina jenis Buaya Muara dengan panjang 4.2 meter dan bobot sekitar 400kg.

Buaya tersebut dibawa ke BKSDA Resort Sukadana, kemudian akan dibawa ke penangkaran BKSDA Ketapang.

Sebelum kejadian, warga setempat melalui video amatir sempat mengabadikan keberadaan Buaya yang sedang bergalang (timbul) di tepi muara parit besar (sungai).

Kapolsek Simpang Hilir, IPTU Dedi Sitepu, S.H., turun langsung ke lapangan sebelum penangkapan. Dan saat penangkapan, Kapolsek beserta anggota mengawal langsung sampai ke BKSDA di Sukadana.

Babinsa Desa Padu Banjar, Munaki, turut juga mengawal dan membantu dalam proses pengintaian, buaya masuk ke parit, hingga penangkapan memasang pukat, pukul 17.15 WIB sampai selesai pada malam hari.

Selain itu hadir juga dari pihak Basarnas KKU dan BKSDA KKU.

Atas kejadian itu, Kasdy, S.E, Kepala Desa Padu Banjar, menghimbau kepada semua masyarakat untuk hati-hati dan waspada pada saat beraktivitas di sungai.

” Khusus nya sungai Paduan, karena habitat buaya spesies buaya muara sepanjang sungai sangat banyak, dengan ukuran yang berbeda beda, ada yang kecil hingga ada yang sangat besar,” kata Kasdy.

Kasdy menuturkan, berdasarkan info dari BKSDA, jenis buaya muara ini juga sangat ganas, buas dan agresif.

” Dan juga dihimbau kepada masyarakat yang berada di lingkungan area parit besar yang terhubung langsung dengan sungai Paduan, agar tidak mandi atau mencuci di tepi parit besar atau di tangga tempat pemandian masing-masing depan rumah warga, khususnya warga yang bermukim di RT 003, 004 dan RT 005, Dusun Sutera A.2,” ujarnya.

Lanjutnya, terakhir dari saksi yang melihat buaya tersebut sebelum kejadian dan menelan korban, buaya ada masuk ke dalam dan memangsa bebek yang berenang di tengah pada malam hari, masuk ke dalam hingga ke pemukiman RT 005.

Kasdy dan Pemerintah Desa Padu Banjar tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat membantu proses penangkapan.

” Terutama kepada masyarakat yang telah membantu dalam proses penangkapan buaya dan juga kepada Kepala Adat atau Pak Dukun yang sangat berperan dalam memanggil dan mengundang masuk buaya tersebut ke area target eksekusi penangkapan sesuai perencanaan,” ucap Kasdy.

” Dan terima kasih kepada Bapak Kapolsek Simpang Hilir, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Basarnas, BKSDA, yang telah turun langsung ke lapangan dalam membantu dan mengawal proses penangkapan buaya,” tambahnya.

Kemudian dari itu, Kasdy menyampaikan ada rencana tindak lanjut sebagai antisipasi dikemudian hari.

Pemerintah Desa akan melakukan himbauan dan sosialisasi agar hal ini tidak terulang kembali.

Kepala Adat atau Dukun Kampung akan melakukan prosesi ritual pada hari ini, Kamis siang (12/08/2021) pukul 12.00 WIB, yaitu, berterima kasih sudah berhasil ditangkapnya buaya tersebut, meminta agar buaya yang lainnya tidak masuk ke parit besar dan menganggu lagi serta menjaga keselamatan masyarakat sekitarnya.

” Rencana dari masyarakat dan pemerintah desa, akan memasang sekat di antara sungai Paduan masuk ke parit besar Padu Banjar, menggunakan kayu. Dan untuk keluar masuk warga, menggunakan motor air kecil di pasang pintu keluar masuk. Hal ini dilakukan agar buaya tidak dengan mudahnya keluar masuk ke dalam parit besar mencari makanan atau mengintai mangsa,” pungkasnya.  (Vr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *