Gubernur Minta Dunia Usaha di Kepri Andil Dalam Menciptakan Lulusan SMK yang Berkualitas

Batam, Kepri1251 Dilihat

Batam, Kepri – Beritainvestigasi.com. Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad mengapresiasi upaya-upaya untuk mengintegrasikan antara persiapan lulusan sekolah vokasi dalam hal ini SMK di Kepri dengan dunia usaha dan industri. Hal ini dalam rangka melahirkan sumber daya manusia (SDM) Kepri yang berkualitas dan mampu bersaing.

Sesuai dengan  misinya, Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad dan  Wakil Gubernur Kepri, Hj. Marlin Agustina ingin  mewujudkan  sumber daya manusia di Kepri yang berkualitas, sehat, dan berdaya saing dengan berbasiskan Iman dan Takwa.

“Untuk menciptaka generasi yang berdaya saing butuh kerjasama kita semua. Pemerintah butuh pihak swasta dan lembaga lainnya untuk berkolaborasi. Termasuk butuh peran serta dunia usaha dan industri untuk meningkatka mutu dan kualitas tamatan SMK yang ada di Kepri,” ujar  Gubernur saat meresmikan Workshop Welding Underwater SMK Negeri 1 Batam, di kota Batam, Senin (22/11/2021)

Kegiatan ini disejalankan dengan Penandatanganan MoU Kerjasama Link and Match antara SMK di Kepri dan Dunia Industri serta Aksi Perubahan dan NGOPI (Ngobrol Pintar).

Turut menghadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov Kepri, Musni Hardi K. Atmaja, Kepala SMKN 1 Batam, Lea Lindrawijaya Suroso, Ketua Komite SMKN 1 Batam, Ruslan Kasbulatof, dan para pengawas SMK Kepri serta perwakilan dunia usaha dan industri.

Gubernur dalam kesempatan ini  didampingi oleh Staf Khusus Gubernur, Angelinus, Kadis Pendidikan, Muhammad Dali, Kadisnakertrans, Mangara Simarmata dan Kabiro Humas Protokol dan Penghubung, Hasan.

Menurut Gubernur, sasaran pendidikan SMK terbagi  dua, yang pertama  mempersiapkan para siswa untuk masuk ke dunia kerja, dan kedua tentunya lulusan SMK dapat menjadi Enterpreneur-enterpreneur muda di Kepri.

“Untuk merealisasikan tujuan ini tentu pemerintah tidak bisa berdiri sendiri. Kita harus bekerja sama dengan stakeholder yg ada, terutama para pelaku usaha yg ada di wilayah Kepri,” ujar Gubernur.

Kemudian Gubernur memaparkan bahwa lulusan SMK menyumbang angka pengangguran terbuka yang cukup tinggi di tahun 2020, yaitu diangka 8,49 persen. Untuk itu perlu diidentifikasi penyebab tingginya angka tersebut.

“Pertanyaannya adalah apakah kualifikasi yang tidak memadai atau kompetensi yang tidak mencukupi. Atau dapat juga adanya ketimpangan antara jumlah  lulusan SMK yang siap masuk kerja dengan kurangnya pasar kerja yg tersedia,” ujar Gubernur.

Pada kesempatan itu Gubernur meminta SMK tetap menjaga kualitas lulusannya baik dari segi standar kompetensi maupun kualifikasi yang dimiliki. Gubernur bersama Disdik dan Disnakertrans akan terus membahas bersama kiat-kiat memaksimalkan kontribusi dunia usaha dan industri terhadap program-program pendidikan SMK.

“Saya yakin kalau itu semua dapat kita maksimalkan, mudah-mudahan akan ada degradasi angka penganguran tadi. Karena dapat melahirkan SDM yang semakin berkualitas dan semakin sesuai dengan apa yang dibutuhkan dunia kerja dan industri,” pungkasnya.  (rsa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *