Rohil, Riau – Beritainvestigasi.com. Sampaikan orasi politik dihadapan ribuan masyarakat pendukung Asset, di Lapangan Volli, Jln Jend Sudirman Kepenghuluan Melayu Besar, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM), Kabupaten Rokan Hilir, Ketua DPC PDIP Rohil, Drs. H. Jamiludin, melawan. Sabtu (08/11/2024).
Ketua Partai Berlambang Moncong Putih Kabupaten Rokan Hilir ini tidak terima jika Paslon yang diusung partainya yakni Asset, Afrizal Sintong, S.I.P., M.Si – Setiawan, S.H, menurutnya selalu difitnah oleh Paslon lawannya saat berorasi kampanye di hadapan publik
“Saya sedih Bupati, Afrizal Sintong ini selalu diserang, ada yang menyebutkan bahwa Bupati, Afrizal Sintong ini korupsi uang sebesar Rp 480 juta. Saya tidak terima, Saya tidak ikhlas Bupati saya disebut korupsi di hadapan publik,” ujarnya.
Menurut mantan Wakil Bupati Rohil, Jamiludin, kalau Afrizal Sintong ingin melakukan korupsi 26 Milyar bisa dia lakukan.
“Kalau Dia mau korupsi lebih dari itu bisa Dia lakukan, 26 Milyar bisa Dia korupsi, tapi tidak dikantongnya, makanya dia bangun jembatan Sinaboi,” kata Drs. H. Jamiludin.
Menurutnya, yang memfitnah Paslon yang didukungnya agar bertanggung jawab dalam menyampaikan orasi politik saat berkampanye.
Selanjutnya, Ia membacakan satu hadist yang kemudian mengartikannya, “fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan”.
Mantan Wakil Bupati Rohil ini juga menyebutkan, meskipun Afrizal Sintong adalah mantan lawan yang pernah mengalahkannya, tapi karena program-program Afrizal Sintong selama ini sudah sangat tepat makanya Ia mendukung.
“Saya ini orang yang pernah dikalahkan Beliau, tapi Saya mendukung Beliau, lucu nggak..? Karena Saya tahu sepak terjangnya. Apa kurangnya lagi..? Asset,” ujar Drs Jamiludin yang kemudian diikuti oleh masyarakat yang hadir.
Turut berorasi, Anggota DPRD Riau dari Partai Gerindra, H. Syafruddin Iput dan juga Ketua Tim Pemenangan Kabupaten Paslon nomor urut 1, H. Nasrudin Hasan dan juga sejumlah Tokoh Masyarakat TPTM diantaranya Hanura,
Marilah kita memenangkan Asset pada Pilkada 27 Nopember mendatang setuju..?, setuju.. jawab masyarakat lagi.