Siantar Kota Kedua Terbesar di Sumut, Tapi Warganya Krisis Air Bersih

Pematangsiantar, Sumatera Utara- Beritainvestigasi.com Warga Kelurahan Simarito, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, mengeluhkan kesulitan mendapatkan air bersih dari Perumda Tirta Uli. Masalah ini disebut telah berlangsung selama sekitar satu bulan terakhir, tanpa solusi yang jelas dari pihak perusahaan milik pemerintah kota tersebut.

Menurut pengakuan warga, air mulai mati sejak pagi dan baru mengalir sekitar pukul 19.30 WIB dengan debit sangat kecil. Parahnya lagi, aliran air hanya bertahan hingga sekitar pukul 23.00 WIB, lalu kembali mati dan baru hidup lagi pada pukul 04.00 dini hari.

“Kondisi ini jelas sangat menjengkelkan. Ini bukan baru sekali dua kali, tapi setiap tahun ada saja masalah seperti ini. Bingung juga kita kemana dibuat uang perusahaan itu,” keluh Nita, salah satu warga Jalan Melati, Senin (30/6).

Menilik capaiannya Perumda Tirta Uli tercatat telah empat kali berturut- turut menerima penghargaan TOP BUMD Awards, dimana perusahaan dianggap berkinerja baik melayani masyarakat. Ajang tersebut diikuti lebih dari 1.000 BUMD se Indonesia.

“Yang kami baca di media katanya perusahaan dapat penghargaan atas kinerja baik untuk beberapa tahun belakangan ini. Tapi kok rasanya bertolak belakang dengan yang kami alami,” tuturnya.

Disamping itu, warga menyayangkan tidak adanya kompensasi dari Perumda Tirta Uli atas ketidaklancaran layanan. Sebaliknya, denda tetap diberlakukan jika warga terlambat membayar tagihan, meskipun distribusi air terganggu parah.

“Air susah, tapi tetap ditagih seperti biasa. Denda juga tak pandang situasi. Padahal Pematangsiantar ini kota terbesar kedua di Sumatera Utara setelah Medan. Masa air bersih saja sulit?” lanjut Nita.

Warga berharap pemerintah kota dan manajemen Perumda Tirta Uli supaya membuka mata dan telinga, agar kebutuhan dasar seperti air bersih bisa dinikmati secara layak oleh masyarakat.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tirta Uli belum memberikan tanggapan ketika ditanya soal penyebab aliran air yang tidak lancar di wilayah tersebut. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *