Jakarta,Binfo Februari 2018.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Iskan Qolba Lubis mendesak Permusyawarahan Asosiasi Travel Umrah dan Haji Khusus (PATUH) membuat sistem pendaftaran secara online. “Buat saja tiket dan hotel secara online, kemudian masukkan data dan calon jamaah dapat dua hal bukti tiket pesawat dan hotel di Saudi. Itu saja sudah hampir 60% mengcover biaya umroh dan tak mungkin tertipu lagi,” ungkapnya dalam RDPU dengan Asosiasi Perjalanan Umro-Haji di Jakarta, Rabu yang lepas (31/1/2018) sore.
Menurutnya, praktik penipuan jamaah umrah dilakukan oleh travel dengan tarif Rp 16 juta, namun kepastian berangkat tidak diketahui, malah uangnya diputar atau dilarikan. “Jadi kasus seperti ini 90 persen gambling, penipuan. Tipu menipu dimana-mana, yang paling gampang lewat umroh,” katanya.
Apalagi kata Iskan, minat jamaah umroh kita sangat tinggi setahun bisa mencapai 900 ribu orang, dimana setiap harinya ada 9 kloter dengan masing-masing kloter sekitar 400 orang.
Dengan jumlah itu terbuka peluang terjadinya penyimpangan sebab potensi keuntungannya sangat menjanjikan. “Kita tantang Asosiasi, sebab banyaknya umroh illegal merugikan asosiasi dan paling dirugikan jemaah umroh/haji. Mereka uangnya pas-pasan lalu setor, tiba-tiba tidak berangkat- dua kali musibah, dua kali mendolimi orang,” ungkap politisi PKS dari Dapil Sumut ini.
Iskan menekankan, PATUH dengan anggota 900 biro, membeli server sekitar cuma Rp 400 juta dibuat di Telkom, IT bisa dibuat oleh temannya. Dengan sistem online ini, ia percaya penipuan bisa dicegah. “Saya kira mudah dilakukan, sangat sederhana.
Seperti toko Pedia, hanya meng-conect semua jaringan dengan penerbangan, dengan hotel termasuk keuangannya bisa dikontrol dengan cepat,” tukasnya dengan menambahkan, selain tiket pesawat dan akomodasi, bisa dimasukkan biaya operasional dan pembimbing dalam online, maka setidaknya 70% biaya komponen umroh terkontrol dengan baik.
Sementara itu Muhtarom jubir PATUH mengatakan, kasus penipuan travel illegal ini masih akan terjadi bahkan sampai 2 tahun ke depan. Mereka bisa melakukan sangat mudah, tidak sembunyi memasarkan malah terang-terangan.
Semua travel diketahui diatas permukaan, jajaran Kemenag sampai kecamatan, sangat tahu, harga murah, mekanisme dan sistemnya juga diketahui serta sudah lima tahun berjalan.
Ditambahkan, kasus seperti itu masih terus terjadi, sebab pendaftaran umroh sudah berjalan dua tahun terakhir, sehingga kasus muncul sekarang ini adalah buntut pendaftaran kasus-kasus yang lalu, akibat panjangnya daftar tunggu. PATUH juga sudah meminta Kedubes Saudi Arabia, dalam rangka mencegah penipuan, maka dalam pembuatan proses visa harus lewat asosiasi. (mp/sc)