Musyawarah Pertanggung Jawaban Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2024 Desa Berindat Encek Taufik Angkat Bicara 

Kepri, Lingga510 Dilihat

Lingga,Kepri.Beritainvestigasi.com  Dalam per musyawarah Pertanggung Jawaban Laporan Realisasi Anggaran Desa Berindat Penuh Dengan Tanda Tanya oleh beberapa warga desa  setempat.

Encek Taufik selaku warga desa berindat mempertanyakan sisa Silpa anggaran 2024 yang terlalu banyak pekerjaan yang tidak terealisasi pada tahun 2024 sehingga anggaran Silpa tersebut mencapai Rp. 205,498,720,94 rupiah

“uraian Silva anggaran 2024 tersebut yaitu: ADD. sebesar Rp.22,851,870,98

DD. Rp. 97.462.130.00 rupiah, DBRD. Rp. 83.936,032,00 rupiah, DLL. Rp. 1.248,687.96 rupiah. Dengan total Silva anggaran sebesar Rp. 205,498.720.94. rupiah.ucap encek Taufik, Rabu. 22 Januari 2025

Lanjutnya, Beberapa sub bidang yang tidak terealisasi yaitu, di bidang pertanian dan peternakan. Ada 2 sub bidang yang belum terealisasi kan, trus di bidang kelautan dan perikanan, ada satu pekerjaan yang belum terealisasi kan oleh pihak desa berindat kecamatan Singkep pesisir kabupaten lingga.

Selanjutnya encek Taufik melontarkan beberapa pertanyaan tentang terjadinya Silva anggaran tersebut merupakan kesalahan pada pekerjaan kepala Desa tersebut , atas terjadinya begitu besarnya jumlah Silva anggaran 2024 yang belum terealisasi ada apa dengan pemerintah desa tersebut sehingga anggaran tersebut begitu besarnya jumlah Silva

“Ini cuma wilayah desa Lo,,, kok anggaran tersebut belum bisa di gunakan tepat pada Ahir tahun, saya menilai seolah – olah desa ini tidak membutuhkan uang banyak sehingga bingung untuk mengalokasikan dana tersebut.

Saya menilai dari kejadian ini yang  menimbulkan dana Silva pada tiap tahun nya, boleh di bilang dalam kinerja pemerintah desa tersebut tidak profesional dalam mengalokasikan dana tersebut dalam satu pekerjaan

“salah satu pekerjaan yang belum terealisasi, dari sub bidang pertanian, seperti bibit kelapa dengan anggaran Rp. 70. 750,000,00 rupiah, dan Bibit sayur dengan anggaran Rp. 4.000.000.00, sampai saat ini barang tersebut belum ada.

Sepeti pekerjaan pengadaan bibit kelapa dan bibit sayuran inikan merupakan suatu pengadaan nah kenapa dari pihak desa tidak mau mencari orang ke tiga dalam pendaan bibit tersebut?, yang seharusnya pekerjaan tersebut sudah berbunyi pengadaan bibit kelapa,

“kok sampai akhir tahun dalam pertanggung jawaban terhadap anggaran barang tersebut tidak ada. Ucap encek Taufik,pria yang aktif di organisasi Melayu raya sebagai ketua Humas kordinator kabupaten lingga ini dengan nada kesal pada wartawan.

Saya mengajak warga desa berindat untuk sama – sama mengawasi dan mengawali anggaran desa di setiap pekerjaan desa kita, jika ada nampak yang tidak kesesuaian dalam pekerjaan desa Ayuk kita sama – sama melaporkan ke pihak yang berwajib.tutupnya.(pendi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *