Pramuka,Binv 2017.
Tidak biasanya di kantor pemerintahan baik vertikal maupun daerah,yang sering terdengar adalah persoalan hukum Asn itu sendiri.
Kejadian nya di kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya kepri jalan pramuka Tanjungpinang, yang usai apel pagi tanggal 9 Oktober 2017 tak di duga bahwa Asn Maswar dan kepala BPNB Toto Sucipto adu kekuatan akibat emosi yang telah terpendam beberap bulan ini.
Namun perkelahian tersebut dapat di lerai oleh Asn lain di ruangan perpustakaan BPNB, hasil penelusuran media ini kenapa terjadi adu jotos itu karena masing masing pihak punya alasan tersendiri.
Dalam pengakuan Maswar bahwa selama Toto Sucipto memimpin BPNB Kepri kondisi dikantor sudah tidak kondusip lagi dan tidak berkeadilan dan kebersamaan tegas Maswar kepada media ini diruang perpustakaan 10/10.
Tambahnya lagi bahwa Toto selalu berbicara kebersamaan dalam lingkungan kantor tapi pada kenyataannya kebersamaan tersebut hanya tebar pesona saja ulang Maswar (50).
Persoalan yang timbul terakhir adalah ketidakadilan yang dilakukan oleh Toto,karena orang tua Maswar meninggal dunia tidak ada sedikitpun empati terhadap bawahannya itu baik itu dari kepala kantor.
Yang mana orang meninggal bukanlah saban hari dan itu sudah ketentuan Allah tambah Maswar lagi.
Yang anehnya ketika orang tua Maswar meningal dunia Toto pun sepertinya pura pura tidak tahu menahu, dimana kebersamaan dan keadilan serta kepedulian sosok seorang kepala kantor ?.dan menurut penuturan dari maswar lagi”sewaktu pimpinan yang lama,ada salah seorang dari karyawan atas nama Suharno meninggal dunia seluruh karyawan dan Pimpinan semua nya hadir hingga turut ikut melayat di pemakaman dan ada perhatian khusus terhadap keluarga yang di tinggalkan.”
Dan ketika media ini mengkonfirmasi ke Toto lewat telepn Genggamnya bahwa ia membenarkan kejadian hampir adu jotos tersebut namun itu hanyalah kesalah pahaman ungkap Toto kepada media ini 11/10.
Memang kejadian itu hanya sepele sekali, namun pengaruhnya sangat kuat dan bahkan kedudukan Toto Sucipto bakal goncang akibat sikapnya yang berlebihan pada kesukuannya.
Dan menurut sumber yang layak di percaya,bahwa Toto Sucipto baru pertama kali keluar dari Bandung untuk menjalankan tugas kedinasan di wilayah kepri dan ia menganggap semua bisa tunduk dan patuh pada dirinya.(Team redaksi)