Tanjungpinang,Kepri-BeritaInvestigasi.com
Cuaca ekstrem kembali melanda kawasan tepi laut Kota Tanjungpinang pada 17 September 2024, pukul 19.30.
Badai yang menerjang tepi laut Tanjungpinang menyebabkan gelombang badai, yaitu kenaikan permukaan air laut yang tidak normal. Gelombang badai ini diukur sebagai peningkatan ketinggian air di atas pasang surut astronomis yang diprediksi secara normal.
Beberapa faktor yang diduga menyebabkan badai ini, antara lain yaitu perubahan iklim. Kenaikan permukaan air laut dan curah hujan yang lebih tinggi akibat perubahan iklim diduga menjadi penyebab terjadinya badai berturut-turut di kawasan pantai.
Berdasarkan prediksi cuaca online, angin bertiup dari arah laut dengan kecepatan berkisar antara 8 hingga 20 km/jam, kelembapan 95%, titik embun 24°C, tekanan udara 1008.1 mb, dan jarak pandang 6,44 km.
Angin kencang ini merusak beberapa fasilitas pedagang di Gurindam 12, termasuk wahana permainan seperti odong-odong, sepeda listrik, skuter, dan permainan lukis.
Seorang turis asal Malaysia, Abdul Hasan, yang berada di lokasi kejadian, mengungkapkan rasa takut dan terkejutnya. “Saya sangat takut, ini pertama kali saya mengalami badai seperti ini, apalagi saya bersama anak-anak dan keluarga,” ujarnya.
Badai angin kencang masih berlanjut hingga berita ini diturunkan.
(A. Ridwan)