Insyaf Setelah Masuk Penjara.

Kisah Animisme.
Kepri, Juli 2018.
Animisme merupakan suatu kepercayaan terhadap kebendaan seperti patung batu dan pohon,walaupun demikian kaum animisme memiliki kesopanan yang tinggi.
Dan ada juga kaum animisme ini menjadi ganas terhadap seseorang atau kaum lainnya,seperti telah dikisahkan oleh salah seorang penganut animisme yang telah masuk Islam.
Menurut kisah yang di paparkan oleh F,sambel menanggal ikan jaring seputaran Dompak bahwa dahulu memang kami dan kaum adalah tinggal di sampan.
Namun tidak semua tinggal di sampan,ada juga yang tinggal di hutan belantara yang terpenting soal agama kaum kerabat kami menyembah pohon besar dan lainnya tutur F.
Karena F ini orangnya agak jahat maka ia sering ikut komplotan perompak hingga di selat malaka,merompak kapal tengker.
Dunia kejahatan selalu masuk ke tubuh F,karena F telah menuntut ilmu panas dari seseorang sehingga sedikit saja persoalan di hadapi dengan kekerasan.
Alkisah kejahatan F berakhir di panjara akibat membunuh kaum cina di laut sekitar tahun 80,akibat perbuatannya F meringkuk dalam hotel terpedo yang sesak selama 12 tahun lamanya dikarimun.
Sebenarnya F tidaklah begitu benggis,namun tokenya tempat ia bekerja sangat sombong dan congkak terhadap kuli bawahannya.
Karena kesombongan itulah F mengganas membacok rekan kerja di kapal pukat dlaut natuna hingga putus kepala orang sombong cina tersebut.
Ketika emosi pikiran kita tidak terasa nyesal, namun setelah membacok membunuh baru penyesalan itu datang ke kita ungkap F.
Namun F dan rekannya tidak lari dari kasus pembunuhan tersebut,langsung menyerahkan diri ke polisi dengan barang bukti sebilah parang,usai menjalankan hukuman itulah baru F menyadari dan menyesal seumur hidup tidak akan mau menggulangi lagi perbuatan laknat tersebut.
Usai menjalankan hukumannya selama 12 tahun maka F pun masuk ke Agama Islam hingga sekarang,untuk menghidupkan keluarganya F mencari nafkah dengan menjadi nelayan.
Semua ilmu hitam yang di dapat dari kepercayaan Animismenya telah di buang ke laut tidak ada gunanya tutur F kepada media ini minggu yang lalu di laut Dompak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *