Dompak, Mei 2018.
Gubernur H Nurdin Basirun meminta kepada pemegang proyek pembangunan lapangan sepak bola Pulau Dompak agar bergerak cepat menyelesaikan pekerjaannya.
“Kita harus bergerak cepat, agar masyarakat dapat merasakan hasilnya,” ujar Nurdin saat meninjau progres pembangunan lapangan sepak bola pulau dompak Tanjungpinang, Selasa (22/5).
Membangun komunikasi dengan masyarakat setempat dilanjutkan Nurdin adalah dengan bekerjasama dengan warga pulau Dompak.
Mengerahkan warga untuk ikut membantu menjaga segala alat pengerjaan hingga sampai lapangan telah selesai tetap mereka yang bertindak menjaga keamanan lokasi
“Tidak perlu mendatangkan orang dari luar kita harus berdayakan masyarakat setempat bersama-sama ikut menjaga Pulau Dompak ini,” ujar Nurdin.
Nurdin ingin Pulau Dompak yang menjadi pusat Ibu Kota harus memiliki kelengkapan fasilitas dan akses yang dapat dijadikan sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan pendapatan daerah serta menjadi destinasi baru.
“Dompak akan kita hias menjadi arena yang mempesona,” lanjut Nurdin.
Pembangunan stadion sendiri dianggarkan pada APBD Tahun 2018, senilai Rp. 18.373.995.000 dengan kotraktor pelaksana PT. Ramawijaya dan konsultan pengawas karya harapan architect, pekerjaan sendiri berlangsung selama 210 hari.
Mewakili kontraktor yang bekerja, Wawan menjelaskan bahwa pengerjaan cut and fill tanah untuk pemerataan akan segera selesai dalam tempo 1 bulan setengah kedepan.
“Kita akan berusaha cepat mungkin kalau keadaan hujan yang agak memperlambat pekerjaan,” kata wawan menjelaskan.
Selain lapangan sepak bola, Nurdin menyarankan kepada Kepala Dinas Kepemudaan Maifrizon untuk memanfaatkan lahan yang luas tersebut untuk juga membangun gedung olah raga serba guna untuk misalnya basket dan volly, kantor administrasi pengurusan olah raga juga di harapkan Nurdin segera di bangun agar segala proses administrasi terkait penggunaan lapangan dan gedung lainnya terpusat disana.
“Bangun juga gedung pemuda yang berfungsi banyak, khusus lapangan sepak bola agar letaknya tinggi agar dapat terlihat dari jauh,” saran Nurdin.
* Gubernur Tinjau Pengembangan Pelabuhan Pelantar II
Setelah melakukan peninjauan pembangunan lapangan sepak bola di Pulau Dompak, Gubernur melanjutkan peninjauannya ke pelabuhan Pelantar II Tanjungpinang untuk melihat sudah sejauh mana progres pengerjaan nya.
“Infrastruktur dibidang kelautan terus menjadi perhatian utama kita” kata Nurdin.
Hal itu mengingat Kepri yang merupakan daerah Kepulauan dengan 96 persen wilayah lautan maka akses seperti pelabuhan merupakan instrumen penting yang harus segera terpenuhi.
“Intinya untuk tercapainya kebutuhan masyarakat,” lanjut Nurdin.
Kebutuhan masyarakat tersebut adalah terciptanya pelabuhan penumpang yang dapat dimasuki kapal-kapal yang berbobot besar. Selain itu mobilitas arus barang juga menjadi lancar dan lebih cepat dari sebelumnya karna akses pelabuhan pelantar II cenderung kecil dan sempit membuat rawan kemacetan.
“Nanti setelah dermaga pelabuhan di Pelantar I dan II selesai kapal sebesar Bukit Raya dan Perintis bisa berlabuh menurunkan penumpang,” ujar Nurdin lagi.
Pengembangan pelabuhan sendiri nantinya akan menyatukan pelantar I dan II dengan panjang dermaga sepanjang 400 Meter dan lebar 6 Meter di jadwalkan akan siap di akhir tahun 2018 ini, dengan tingkat kesurutan air laut sedalam 3.5 Meter mampu menempatkan kapal kapal besar untuk berlabuh baik kapal penumpang maupun barang.
Dalam peninjauan tersebut Nurdin juga meninta kepada Kadis Perhubungan Jamhur Ismail dan Kadis PU Abu Bakar untuk memperhatikan tata letak parkiran agar tidak terjadi kemacetan seperti sebelum-sebelumnya.
Selain pelabuhan yang akan dikembangkan nantinya juga terdapat gudang-gudang penyimpanan barang didekat pelabuhan agar tidak lagi para penyortir barang menempatkan barsng diruko-ruko terdekat maka pemerintah akan menyediakan tempat penyimpanan tersebut.
“Selama pengerjaan pengembangan pelabuhan ini selama 4 bulan kedepan arus lalulintas pengerjaan pemindahan barang akan di alihkan ke pelabuhan Tanjung Unggat,” kata Jamhur menambahkan.