Penguatan Ekonomi Lokal

Tanjungpinang, Mei 2018.

Pemerintah sangat gencarnya menggalakan pegiat masyarakat dibidang ekonomi lewat jalur pariwisata, yang mana jalur pariwisata merupakan arus ekonomi menjanjikan pekerjaan yang tiada habisnya.
Sebut saja salah satu mantan kepala BPNB Kepri Suarman pernah mengungkapkan sebelum kearah kepariwisataan maka terlebih dahulu adalah Kebudayaan.
Karena dari Budaya dan Tradisi lainnya yang ada di suatu daerah misalkan Tanjungpinang maka tetamu dari dalam maupun luar negeri akan berkunjung ke wilayah yang memiliki Budaya tadi, sehingga lahirlah yang namanya dunia Pariwisata ungkap Suarman tahun yang lalu.
Hal yang serupa juga telah di sampaikan oleh dari pemuda RABN kepri sebut saja Zaldy, mengatakan pada media ini pariwisata yang terbesar di dunia itu adalah Mekah dan Madinah.
Karena kedua tempat ini adalah tetamu tidak pernah putus putusnya, wilayah umat manusia menunaikan ibadah haji dan Umrah, selain itu di Mekah dan Madinah memiliki keunikan yang luar biasa baik di sisi sejarah perkembangan Islam dan lainnya ungkap Zaldy.
Dengan melirik dari dunia luar soal pariwisata Relegi Keagamaan maka Bapedalitbang kota Tanjungpinang Geram dan telah memanggil Pokdarwis sekota Tanjungpinang dan OPD lainnya untuk megajak masyarakat dengan pemerintah supaya bersinergi dalam hal memajukan dunia kepariwisataan yang ada di ibu kota provinsi kepri di ruangan Bapedalitbang 14/5.
Dalam pertemuan sehari yang di gagas oleh kepala Bapedalitbang Tanjungpinang Surjadi dengan mengandeng nara sumber dari Jakarta dan juga di hadiri oleh PJ walikota Raja Ariza telah memberikan supot dan rangsangan kepada Pokdarwis sekelurahan serta OPD agar sama sama membangun sinergi agar dunia pariwisata ini dapat berkembang maju sebagaimana daerah lain di Indonesia.
Raja Ariza juga mengajak bahwa di carilah keunikan dari sesuatu misalkan di pulau Penyengat yaitu mesjid nya yang di buat dari putih telor sebagai perekat semen, nah cerita itukan tidak pernah di ungkapkan lagi tegas Raja Ariza dengan penuh semangat.
Pada kesempatan itu juga Raja Kholidin selaku PLT Kadis pariwisata Tanjungpinang sangat menyayangkan bahwa Lurah yang di undang pada acara Temu ramah soal Pariwisata ini tidak hadir, pada hal lurah lah yang paling banyak tau kondisi wilayahnya ungkap Raja Kholidin ketika menyampaikan arahan kepada Pokdarwis di sesi kedua acara yang sama di ruangan Bapedalitbang Tanjungpinang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *