Pelabuhan Fery Teluk Barng yang sudah dibangun dengan dana puluhan miliar namun belum berfungsi
Kayong Utara, Kalbar – Beritainvestigasi.com Setelah Viral pemberitaan terkait Perusahaan PT. Amanda Jaya Khatulistiwa(PT AJK) yang diduga tidak mengantongi izin, yang disinyali milik Haji Marhali, di Kecamatan Teluk Batang, Kayong Utara, mendapat tanggapan berbagai kalagan.
Hal tersebut menjadi perbincangan di kalangan masyarakat, baik kalangan Praktisi maupun masyarakat awam. Dan berbagai tanggapan warga juga ramai di media sosial(Medsos) seperti Facebook dan WhatsApp grup, khususnya bagi masyarakat Kecamatan Teluk Batang, Kabupaten Kayong Utara.
Sejumlah masyarakat kemudian mempertanyakan bagaimana kelanjutan pembangunan dermaga pelabuhan Kapal Motor Penyeberangan(KMP) atau dermaga Fery.
“Pelabuhan H.Mahalli ikak masalahkan cobe PELABUHAN PEMERINTAH TU IKAK TELESURI kenapa dan mengapa sampai saat ini tidak beroperasi.Itu DUIT KITE RAKYAT KALAU Pelabuhan H.Mahalli tu DUIT Pribadi.Syukur-syukur H.Mahalli mau numpangkan meskipun tidak lah GRATIS, “ungkap Asmawi di akun Facebooknya Sabtu(20/07/2024).
Lanjut Asmawi mencecar keberanian salah satu tokoh dan Wartawan yang mempersoalkan pelabuhan H. Marhali, agar juga berani mengkritik pembangunan pelabuhan milik pemerintah.
“Saya tunggu keberanian dari Paklong DERANI.Wartawan semua yang ada di KAYONG, “tulis Asmawi.
Menanggapi itu, Abdul Rani meminta pihak atau dinas terkait memberikan penjelasan kepada publik bagaimana kelanjutan pembangunan pelabuhan Dermaga Fery.
“Terhadap pelabuhan Fery Teluk batang yang sudah beberapa tahun belum difungsikan dengan mengeluarkan dana yang tidak sedikit ini membuat tanya besar oleh masyarakat, terutama pengguna jasa penyeberangan dan Pemerintah seolah-olah membiarkan tidak ada tindak lanjut nya terkesan proyek tersebut mangkrak, “ujar Abdul Rani melalui pesan WhatsApp yang di kirim ke Meja Redaksi Beritainvestigasi.com Minggu(21/07/2024).
Di lain pihak Kepala Dinas Perhubungan(Kadishub) Kayong Utara, Erwan menjelaskan, bahwa Kawasan Pelabuhan Penyeberangan Teluk Batang sejak tahun 2021 asetnya telah diserahkan kepada Kementerian Perhubungan untuk dibangun Pelabuhan Penyeberangan yang baru.
“Dengan target kalau tidak salah selesai ditahun 2023/2024. Adapun kondisi sampai dengan saat ini sepertinya belum dapat selesai seperti yang ditargetkan, ” jelas Erwan saat dikonfirmasi Minggu(21/07)pagi.
Selanjutnya Erwan mengatakan, terkait masalah tehnis agar dikoordinasikan dengan pihak BPTD kelas II Kalbar.
“Berkenaan kendala teknis maupun non teknis mungkin bisa dikoordinasikan lebih lanjut ke pihak BPTD Kelas II Kalbar selaku PPK dari kegiatan tersebut, “tutupnya.
Pelabuhan Sudah 3 Kali Tender
Konon untuk Rehabilitasi pembangunan Dermaga Teluk Batang oleh CV Transforma Jaya Konstruksi sempat mangkrak, di sinyalir karena ketidakmampuan kontraktor proyek dengan pagu dana sebesar Rp 2,2 miliar sehingga membuat kondisi pelabuhan tidak bisa digunakan.
Akibat pembangunan yang tidak rampung Dampaknya, kapal ASDP tidak bersandar di dermaga itu, sehingga Pemda Kayong Utara harus menyewa lahan milik swasta.
Perihal tersebut sempat jadi atensi dan di periksa oleh Kejaksaan Negeri Ketapang. Kemudian ditemukan adanya kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sehingga pelaksana harus mengembalikan uang berkisar Rp 300-400 juta.
Kemudian pada tahun 2022 kembali dianggarkan dana sebesar Rp7.243.846.751.00. dengan pelaksana CV. Cahaya Nusantara dan pengawas CV. Sarana Karya Sejahtera untuk Peningkatan Pelabuhan Sungai Teluk Batang tahap II, dengan nomor kontrak 05/SPK/PPK-ll/SPTD-WIL.XIV/VII/2022.
Pada tahun 2023 Peningkatan Pelabuhan Sungai Teluk Batang Tahap III, senilai Rp 3.962.428.000 kembali di anggarkan sesuai tanggal kontrak 7 September 2023, dan CV. Ratu selaku pelaksana.
Berulang kali di tender untuk peningkatan pembangunan terhadap pelabuhan Teluk Bahang, namun hingga hari ini belum dapat difungsikan dan menjadi pertanyaan besar masyarakat.
Sementara itu, pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Kalbar belum bisa dikonfirmasi dan tim masih berupaya menghubungi pihak terkait.
Tim/Red
Teluk Batang tidak akan maju, klo pengurus nya mentingkan kantong sendri. masyarakat dak tau angarapa apa, pembangunan apa . Yg merka tau ada pembagunan, dan merka kerja yg penting dapat untuk makan dll ,tidak Mau tau urusan pemerintah, dan tidak minta makan juga sama pemerintah. Hanya para koruptor dan korupsi, yg ambil hak masyarakat. Masa bodoh pembangunan,mau maju atau tidak, yg penting merka dapat untung