Toba, Sumut – Beritainvestigasi.com. Dua orang tersangka pembunuhan Ibu Guru SD Negeri 173599 Lumban Lobu, Lisbeth Marthalena Butarbutar akhirnya berhasil ditangkap dan usia tersangka masih tergolong muda.
Kedua tersangka, Yosep Rikki Tambunan, warga Porsea berusia 24 tahun, sementara Nick Davidson Napitupulu, juga warga Porsea masih berumur 16 tahun. Keduanya dibekuk di kos-kosan kawasan Medan Amplas. Namum tersangka satu orang lagi Junanda Hasibuan, warga Desa Lumban Lobu Kecamatan Bonatua Lunasi, umur 15 tahun yang merupakan otak pembunuhan masih dalam pengejaran.
Kapolres Toba, AKBP Akala Fikta Jaya melalui Kasubbag Humas, Iptu B Samosir mengatakan, dua tersangka pembunuhan guru SD ditangkap di Kota Medan dan satu orang lagi masih dalam DPO.
“Kedua tersangka kita bekuk di Medan sementara seorang lagi masih dalam pengejaran. Saat ini keduanya kita amankan di Mapolres Toba dan dalam pemeriksaan secara intensif,” ujar Kasubbag Humas, Iptu B Samosir di Mapolres Toba, Kamis (27/5/2021).
Dibeberkannya, dari penyelidikan sementara, motif pembunuhan ibu guru SD adalah pencurian, dimana dari pengakuan kedua tersangka diketahui ketiganya ingin mengambil uang, laptop dan handphone.
Kemudian dari keterangan kedua tersangka, aksi pencurian direncanakan sekitar pukul 14:00 WIB Minggu (23/5/2021) di warnet Pudan sekitar Kota Porsea, yang digagas oleh Junanda dan Yosep.
Sekira pukul 16:30 WIB keduanya kemudian mencari dan mempersiapkan peralatan untuk aksi pencurian berupa 1 buah obeng dan 1 buah kunci baut. Setelah dimiliki, kedua alat tersebut dipegang oleh Juanda.
Dilanjut pukul 21:00 WIB, Junanda dan Yosep kembali bertemu di warnet Dita yang masih di sekitaran Porsea. Juanda memberitahukan Yosep bahwa aksi mereka akan dilakukan di kampung Juanda sendiri di Desa Lumban Lobu Kecamatan Bonatua Lunasi disebabkan korban merupakan ibu guru yang tinggal sendirian dan dianggap mempunyai uang, laptop, handphone dan benda-benda berharga.
Selanjutnya Yosep kemudian menghubungi Nick melalui chating di Facebook sekira pukul 21:30 WIB dan mengajaknya untuk aksi pencurian. Nick tertarik dan mereka bertiga akhirnya berkumpul di warnet Dita dan setelah tutup sekira pukul 23:00 WIB, mereka pindah ke warnet Bintang.
Sekira pukul 23:30 WIB, ketiganya sudah siap melancarkan aksi. Namum terganjal akibat tidak memiliki kendaraan. Junanda menghubungi temannya yang juga teman Nick guna meminjam sepeda motor dan berhasil mendapatkannya, sebuah sepeda motor matic merek Honda Beat warna putih siap mereka kendarai.
Aksi pun segera dimulai, Yosep yang menjadi pengemudi, Junanda mengantongi obeng dan kunci baut. Sekira pukul 01:00 WIB ketiganya berangkat menuju rumah korban.
Sesampai sekira 500 Meter dari rumah korban, sekira pukul 01:30 WiB, Yosep kemudian memarkir sepeda motor dan menyembunyikannya agar tidak dapat dilihat warga yang melintas. Ketiganya lantas melewati pematang sawah menuju rumah korban.
Sampai di belakang rumah korban, ketiganya mengatur strategi. Nick di posisi mengawasi belakang dan samping kanan rumah, Yosep di bagian depan dan Junanda bagian eksekusi memasuki rumah korban.
Setelah kedua tersangka lainnya di posisi masing-masing, Junanda mulai mencari jendela yang bisa dibuka. Ketika dapat dibuka, Junanda langsung mengeluarkan pisau yang sebelumnya dibalut di dalam kain berwarna putih.
Junanda pun kemudian masuk ke dalam rumah yang ternyata adalah ruangan kamar dengan kondisi mati lampu dan ruangan tamu juga keadaan serupa. Junanda berusaha mencari apa yang bisa dicuri dalam keadaan gelap, namum belum menemukan apa-apa, tiba-tiba korban menyalakan lampu ruang tamu dan melihat Juanda. Spontan korban pun langsung berteriak maling.
Juanda terkejut, pisau yang berada ditangannya langsung ditusukan kepada korban hingga terjatuh di lantai. Darah pun keluar mengucur deras, korban tersungkur dengan bersimbah darah, namum korban masih berusaha bangkit melawan dan berteriak sehingga Junanda terpaksa memanggil Yosep. Yosep masuk melalui jendela dan kemudian menyumbat mulut korban dengan kain putih dan menekan kuat leher korban yang kemudian Junanda dapat leluasa menusuk korban hingga tidak bergerak lagi.
Saat korban sudah tidak berdaya dan bergerak lagi, Yosep bergerak membuka pintu depan rumah dan ketiganya pun melarikan diri meninggalkan korban tanpa membawa hasil curian.
Sadar mereka telah membunuh, ketiga tersangka berangkat dari Desa Lumban Lobu menuju Desa Simangkok Kecamatan Parmaksian guna menggadaikan sepeda motor pinjaman agar ada uang untuk melarikan diri. Namum hasilnya nihil.
Ketiganya pun beranjak menuju Laguboti dan berhasil menggadaikan sepeda motor. Setelah memiliki uang, ketiganya berangkat menuju Kota Balige dan berpisah di Ibukota Kabupaten Toba tersebut.
“Mereka bertiga berpisah di Kota Balige, Yosep dan Nick berangkat menuju Kota Medan, sementara Junanda tidak diketahui kemana. Junanda saat ini masih dalam pencarian kita,” ungkapnya. (Erwin Nababan)