Suryadi Ketua Koordinator LSM Lembaga Peduli Kayong
Ketapang, Kalbar – Beritainvestigasi.com. Pengerjaan Proyek pengaspalan di Gang Usaba 1 Jalan A Yani Ketapang-Kalbar diduga dikerjakan terkesan asal jadi. Hal itu diungkapkan Ketua Koordinator LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Peduli Kayong.
Dari hasil pantauan LSM Peduli Kayong, dimana Aspal pada jalan tersebut terlihat banyak mengalami kerusakan (mengelupas) meski baru selesai dikerjakan. Tak sebatas itu, kualitas aspal terlihat tipis dan sejumlah titik tampak bergelombang seakan tidak digilas oleh stombal.
“Akibat Aspal yang mengelupas ini, saya duga sang pelaksana memasak aspal kurang matang, suhu panas tidak memenuhi standar sehingga mengurangi kualitas rekat,” ungkap Ketua LSM Peduli Kayong Suryadi pada media ini, Senin (27/11/23).
“Mungkin juga masalahnya akibat pencampuran bahan yang tidak pas, karena pelaksana (Kontraktor) ingin mencari untung besar,” tambah Suryadi.
Menurut Suryadi, pada saat melakukan investigasi dilapangan, dia tidak menemukan adanya papan proyek di sana. Sehingga dikatakan pihaknya kesulitan untuk mengetahui dari mana sumber dan berapa pagu dana proyek tersebut.
Suryadi menyebut hanya mendapat informasi bahwa proyek jalan Gang Usaba 1 itu merupakan proyek hasil Pokok Pikiran (Pokir) salah satu Anggota DPRD Provinsi Kalbar berinisial KS, namun tidak mengetahui berapa jumlah anggaran dan siapa pelaksananya.
“Ya, kita sudah mengkonfirmasi KS, dan KS mengakui bahwa proyek dimaksud adalah hasil pokok pokok pikirannya,” terang Suryadi.
Lanjutnya, melihat fakta pengerjaan dilapangan dia berharap agar kontraktor dapat memperbaiki kerusakan dan bekerja sesuai spesifikasi.
“Dapat kiranya kontraktor bekerja sesuai spek dan memperbaiki kerusakan yang ada. Apalagi waktu pengerjaan kan masih ada,” sarannya.
Suryadi meminta agar pihak berwenanh, PPK dan PPTK untuk turun ke lapangan meninjau hasil pekerjaan tersebut sebelum ada pencairan dana.
“Saya juga meminta sebelum kontraktor mengurus pencairan, PPK dan PPTK atau pihak terkait dapat turun kelapangan melakukan kroscek. Bagaimanapun Pembagunan jalan tersebut menggunakan uang rakyat hasil pajak,” pungkas Suryadi.
Dilain pihak, KS saat dimintai tanggapan dan klarifikasi melalui sambungan Whatsapp, nomor yang bersangkutan tidak aktif hingga berita ini diterbitkan belum ada jawaban dan kami masih berupaya menghubungi pihak-pihak terkait.