Ratusan warga hadiri acara sinema mikro pepadah film perdana di Padu Banjar
Kayong Utara, Kalbar – Beritainvestigasi.com Kegiatan sinema mikro pepadah film perdana berlangsung meriah dan di isi dengan serangkaian acara menarik, bertempat di Desa Padu Banjar, Jumat(12/07/2024).
Pada acara tersebut di hadiri pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Dinas Pendidikan Kayong Utara, Raja Simpang, Tokoh masyarakat Simpang Hilir, Kepala Desa dan BPD Padu Banjar.
Sinema mikro pepadah film adalah acara pemutaran film dan diskusi yang juga di isi dengan serangkaian acara yang memikat perhatian masyarakat. Acara dimulai dengan penampilan para musisi dari Sanggar Simpang Betuah yang cukup membuat masyarakat terhibur.
Mengawali acara dengan pemutaran film adat berladang yang menggambarkan tradisi dan budaya berladang yang diwariskan turun-temurun. Film ini mendapat apresiasi tinggi dari penonton yang hadir.
Selanjutnya, acara penyambutan Raja Simpang, yaitu Gusti Muhammad Hukma, dilakukan dengan penuh khidmat. Penyambutan ini diiringi dengan Hadrah tradisi desa padu banjar yang menambah suasana meriah.
Acara dibuka dengan sambutan dari raja simpang matan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari kementerian pendidikan kebudayaan yang diwakili oleh Balai pelestarian kebudayaan ( BPK ) Kalbar, kemudian dilanjutkan oleh Kepala Desa Padu Banjar dan Ketua BPD.
Film selanjutnya yang diputar adalah “Rimba Kumang”, yang mengenalkan tentang kehidupan dan budaya masyarakat lokal. Pemutaran kedua film ini memberikan wawasan mendalam mengenai tradisi dan kekayaan alam setempat.
Acara kemudian berlanjut dengan sesi Dorprize, di mana dalam sesi ini ada satu yang berhak menerima hadiahnya. Momen ini menambah semangat dan kegembiraan di kalangan penonton.
Puncak acara di isi dengan paparan dari para narasumber yang dimoderatori oleh Miftahul Huda dan menghadirkan tiga orang narasumber, yakni;Isya fahchrudi, Raden Jamrudin, dan Raden Jamahari.
Masing-masing Narasumber memberikan paparan materi yang berbeda, dimana Isya Fachrudi membahas asal-usul Raja Simpang, dan Raden Jamaludin memberi paparan bawa ada kaitannya Simpang dan Pandu Banjar, kemudian terakhir oleh Raden Zamahari yang membahas tentang adat berladang.
Di kesempatan itu, juga memberi petuah kepada Kepala Desa agar terus mensupport permainan anak-anak jaman dulu, seperti gasing, kelereng dan lain sebagainya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan Dorprize kepada dua orang penerima. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar dan penuh antusiasme dari para peserta. Masyarakat yang hadir merasa puas dan mendapatkan banyak wawasan baru tentang tradisi dan budaya lokal melalui pemutaran film dan diskusi yang diadakan.
Red