Bintan, maret 2018.
Bintan paling banyak eks tambang seperti pasir,bouksit dan granit.
Yang mana bekas galian pasir seperti di kawasan Busung kiri dan kanan telah ludes di babat oleh pengusaha,sehingga kerusakan alam pun terjadi yang mana bekas galian tersebut telah menjadi kawah besar dengan kedalaman hamper 50 meter dalamnya.
Dan bekas galian itulah di manfaatkan masyarakat setempat untuk di jadikan destinasi wisata baru,seperti hijaunya warna air itu membuat orang ingin melihat dari dekat.
Karena kerusakan alam yang telah terjadi gara gara pengerukan pasir itu, maka sebagian masyarakat Bintan memanfaatkan lahan yang dah di tinggalkan oleh pengusaha.
Seperti bekas tambang pasir terkenal dengan nama Gurun pasirnya,dan pengunjungpun tiada henti hentinya pingin tau bagaimana Bintan ada gurun pasir.
Dan, walaupun hamparan tanah yang gersang serta memiliki beberapa kawah yang besar berisikan air maka kondisi tersebut di poles oleh tangan tangan kreatif penduduk setempat.
Sehingga yang semula gersang sekarang Nampak keindahan nya walaupon di tengah tengah teriknya panas matahari.
Begitu juga dengan desa Lepan Bintan masih masuk di kawasan Busung juga memiliki nasib yang sama, terdapat kawah yang dalamnya sekitar 50 meter dan lebarnya sekita 10 hektar luasnya di manfaat kan oleh masyarakat melayu sebagai kawasan destinasi wisata berbasis masyarakat.
Kepintaran masyarakat setempat dalam mengolah lahan bekas tambang pasir perlu di dorong oleh berbagai kalangan terutama pemerintah dan peran swasta yang ada di Bintan.
Karena ada hikmahnya usai pengerukan pasir dengan kedalamannya di batas ambang maka masyarakat setempat mensulap dijadikan kawasan wisata.
Dinas budaya dan pariwisata Tanjungpinang memboyong Pokdarwis di tiap kelurahan yang ada di 4 kecamatan melihat dari dekat bagaimana memanfaatkan lahan bekas galian golongan C ( tambang Pasir ) di Busung pada kamis 15/3.
Dengan di pimpin oleh sekretaris Disbudpar Raja Kholidin dan Heny selaku PPTK memboyong Pokdarwis tersebut, selain di Bintan juga telah menyinggahi beberapa kawasan wisata baru di Tanjungpinang seperti di Senggarang dan kampong Bugis.