Ruas Jalan Teluk Batang- Sukadana Rusak Berat Mobilitas dan Perekonomian terancam Lumpuh

Kayong Utara, Kalbar – Beritainvestigasi.com Warga pengguna jalan mengeluh dan merasa resah dengan kondisi jalan yang hancur lebur laksana kubangan lumpur.

Pemandangan yang mengiris hati itu berada di ruas jalan yang merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi, tepatnya di sepanjang desa Pemangkat, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Warga yang melintasi jalan tersebut saat diwawancarai selalu mengeluh karena kondisi jalan yang nyaris tak ada celah untuk menghindari lobang berlumpur, jangankan bagi pengendara roda empat dan enam, untuk Roda dua dan pejalan kaki saja sulit untuk menghindar.

Pantauan media di lapangan tampak puluhan kendaraan mobil berjejer antri untuk meloloskan diri.

” Jalan sudah macam kubangan kerbau, ada pengurusnya tidak(jalan)daerah ini, sehinga jalan dibiarkan seperti ini, ” tutur pengguna jalan yang melintas.

Juminggu salah seorang supir taksi travel mengatakan, dengan kondisi jalan yang rusak parah tersebut menghambat kelancaran mobilisasi serta menghambat roda perekonomian masyarakat.

” Dengan kondisi seperti ini, otomatis perjalanan jadi terhambat, roda ekonomi juga berpengaruh, sebab sulitnya transportasi, ” kata Juminggu saat di jumpai awak media Jumat (12/07/2024).

Sebagai pengguna jalan yang aktif melewati jalan yang rusak, Juminggu berharap Pihak berwenang segera memerintahkan kontraktor pelaksana perbaikan jalan yang mana sudah terbit SPKnya sejak 28 Juni 2024 namun belum ada kegiatan.

” Kontrak sudah keluar, papan informasi sudah dipasang, seharusnya bulan Juni kemaren sudah dikerjakan namun ini sudah pertengahan Juli belum juga ada kegiatan. Kalau bisa usul agar lobang-lobang di sepanjang jalan di timbun lebih dahulu sisanya kemudian baru diaspal, “ujar Juminggu.

Di tempat terpisah Tokoh masyarakat, Abdul Rani meminta agar dalam pelaksanaan perbaikan yang akan dilaksanakan agar menjaga mutu dan kwalitas.

” Bagi pelaksana agar perhatikan mutu dan kwalitas, jangan asal jadi, apalagi ini sudah ada keterlambatan pelaksanaan nya, kami sebagai masyarakat juga meminta kepada konsultan pengawas agar bersikap tegas dalam mengawasi setiap pekerjaan, jangan mengurangi ketentuan yang ada dalam RAP, “kata Abdul Rani berharap.

Tokoh yang biasa disapa paklong Rani itu menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama yang berada di area pekerjaan agar turut mengawasi. Rani juga menegaskan, bagi para penggiat sosial agar tidak segan menegur bila ditemukan kejanggalan dalam pelaksanaan pekerjaan.

” Ini jalan milik kita, karena di bangun dari pajak yang kita bayar, jadi awasi dan kita punya hak menegur bila perlu laporkan ke pihak berwajib bila ada penyalahgunaan atau penyelewengan, “tegas Paklong Rani.

Saat di lapangan tim tidak dapat menjumpai dimana basecamp pelaksana untuk meminta keterangan apa yang menjadi kendala  sehingga belum juga dimulai pekerjaan dan tim masih berupaya menghubungi kontraktor.

Sementara itu, kepala dinas PUPR Provinsi Kalimantan Barat, Iskandar Zulkarnaen dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp Sabtu(13/07/2014) pagi belum ada jawaban.

Tim/Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *