Kepri, Nopember 2018.
Syair merupakan nyanyian melayu yang sangat merdu ketika orang tua membobokan anaknya tidur menggunakan buaian ketika tempo dahulu.
Karena Syair ini sudah memasuki fase kehilangan, makanya timbul niat baik dari Badan Pelestarian Nilai Budaya kepri mengangkat kembali agar syair ini tumbuh subur kelaknya.
Seminar sehari yang bertajuk Festival Syair Internasional 2018 di gedung Aisah Sulaiman yang telah di gelar pada tanggal 25 Nopember 2018.
Acara tersebut di buka oleh kepala BPNB kepri Toto Sucipto, yang mengatakan bahwa Syair ini sudah hampir punah di akibatkan perubahan zaman yang semakin canggih ini tegas Toto.
Namun kami dari BPNB kepri tetap menjaga dan melestarikan hasil budaya melayu ini sehingga nantinya akan diteruskan oleh regenerasi baru ungkap Toto ulang.
Untuk memperkuat sejarah syair ini BPNB kepri mengundang pemateri handalan dari Brunai Darussalam Malaysia dan provinsi Riau.
Ketika pemakalah memaparkan bagai mana syair ini bisa hidup kembali di kepri,perlu penguatan yang sinergi dari dinas pendidikan supaya dimasukan ke dalam pelajaran anak sekolah sebagai muatan lokal.
Hadir pada acara festival Syair seperti dari Kalimantan Jambi dan Riau serta dari siswa siswi SMA SMKN Tanjungpinang.
Menurut ketua pelaksana Zulkifli Harto, bahwa apa yang dibuat oleh kami (bpnb) kepri adalah semata mata agar seni dan budaya syair melayu ini hidup kembali di bumi melayu ini ungkap Zulkifli Harto dengan penuh semangat.//red