JAKARTA, KOMPAS.com – Pengelola Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, mulai membatasi wisatawan yg naik ke pelataran memakai bantuan aplikasi berbasis smartphone. Hal itu disampaikan oleh Edy Setijono selaku Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.
“Aplikasi (berfungsi) sebagai management visitor. Ini mampu jadi kontrol pengunjung. Salah satunya ada timer,” kata laki-laki yg akrab disapa Tio kepada KompasTravel seusai acara jumpa pers di Jakarta, Selasa (31/1/2017).
Menggunakan aplikasi tersebut, pengelola Candi Borobudur mampu mendeteksi berapa orang yg masuk dan mencatat waktunya. Aplikasi yg sama juga mulai mengingatkan wisatawan seandainya waktu berkunjung hampir habis.
“Begitu waktu habis, petugas mulai mengarahkan bagi turun dan gantian,” jelasnya.
BACA JUGA: Fun Off Road Merapi, Wisata Anti-mainstream di Magelang
Selain suara, lanjut Tio, bentuk peringatan buat meninggalkan bangunan candi juga dapat berbentuk cahaya.

“Naik Borobudur kalau sampai atas itu 30 menit. Mungkin (waktu di candi) kurang lebih 45 menit. Paling lama sesuatu jam. Dengan sesuatu jam saja, kemungkinan (wisatawan) menumpuk itu tetap ada. Paling tak kalian bertahap ke sana. Setelah aplikasi berjalan lalu (wisatawan) mulai dibatasi. Saya kira awal semester dua, mulai telah jadi (aplikasinya),” jelas Tio.
BACA JUGA: Genjot Pariwisata, KA Yogyakarta-Magelang Akan Diaktifkan
Aplikasi tersebut nantinya juga mulai menyediakan keterangan wisata di Candi Borobudur.
“Kami mulai menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) dengan Orundo dari Austria. Program ini adalah teknologi paling advance yg kalian temui. Kami telah survei ke destinasi heritage di semua dunia,” kata Tio.
Selain bagi menjadi panduan wisata secara digital, pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko berharap aplikasi tersebut dapat digunakan sebagai alat manajemen dahulu lintas pengunjung candi.
Sumber: http://travel.kompas.com