Capjae Kerupuk, “Seblak” Ala Magelang

Travel1273 Dilihat

MAGELANG, KOMPAS.com – Kerupuk terus identik dengan makanan renyah dan biasa menjadi pelengkap makan. Namun kerupuk yg belum digoreng ternyata juga dapat diolah menjadi makanan yg lezat.

Seblak khas Bandung, Jawa Barat adalah buktinya. Namun siapa sangka, Magelang di Jawa Tengah juga milik makanan yg serupa yakni capcai atau capjae kerupuk.

Seblak dan capjae memiliki bumbu dan bahan dasar yg hampir sama. Bedanya, seblak memiliki kuah sedangkan capjae tidak. Di Magelang, capjae kerupuk cuma bisa ditemui di Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid. Warga desa ini biasanya mengonsumsi capjae kerupuk sebagai pelengkap bubur nasi ketika sarapan.

BACA JUGA: Fun Off Road Merapi, Wisata Anti-mainstream di Magelang

Miatul, salah sesuatu warga Dusun Kradenan, Desa Ambartawang, menerangkan makanan ini telah ada sejak dulu. Keahliannya membuat capjae kerupuk diperoleh secara turun temurun. Ia menyebut makanan ini cuma ditemui di Desa Ambartawang.

“Capjae kerupuk ini dimakan pakai bubur nasi hangat, dicampur dengan sayuran lainnya, banyak dijual di sini,” kata Miatul yg juga berjualan capjae di rumahnya, Selasa (31/1/2017).

Kompas.com/Ika Fitriana Miatul sedang merendam kerupuk mentah yg hendak dibuat capjae kerupuk, di Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Selasa (31/1/2017).

Wanita berusia 38 tahun itu menyampaikan bahan penting capjae kerupuk adalah kerupuk mentah yg belum digoreng. Kerupuk yg digunakan mampu macam apa saja, yang berasal terbuat dari tepung terigu. Baik krupuk bawang, krupuk udang, maupun lainnya.

Kerupuk yg digunakan juga tak harus utuh. Miatul justru memakai kerupuk pecah-pecah yg jarang disukai konsumen lain. Menurutnya, kerupuk utuh malah mempersulit bumbu bagi meresap.

“Saya biasanya beli krupuk yg telah pecah jadi kecil-kecil. Kalau masih utuh, harus menyobek krupuk-krupuk itu saat proses perendaman,” urainya.

BACA JUGA: Manisnya Seperti Permen, Inilah Durian Candy dari Magelang

Pembuatan capjae kerupuk juga tak terlalu rumit. Cukup dimasak dengan campuran bumbu bawang putih, kemiri, merica, cabai (untuk penyuka pedas), kecap, sayur kol, dan daun bawang.

“Boleh ditambah bahan pelengkap yang lain sesuai selera, dapat ayam, sosis, dan wortel,” ujarnya.

Sebelum dimasak, kerupuk mentah direndam dalam air matang semalam agar kenyal dan empuk. Selanjutnya kerupuk dicuci bersih dahulu ditiriskan. Bumbu yg telah dihaluskan dulu ditumis bersama bahan lainnya termasuk kerupuk mentah.

“Penyajiannya paling nikmat selagi hangat, mampu dimakan segera atau buat lauk,” katanya.

BACA JUGA: Kupat Tahu Pojok, Hidangan Khas Magelang Kegemaran Artis hingga Presiden

Menurut Miatul, karena capjae kerupuk telah sangat dikenal oleh warga Ambartawang sejak lalu kala, dirinya kemudian memanfaatkan peluang ini. Dia akan menjual capjae kerupuk sejak sesuatu tahun terakhir bersama dengan bubur nasi.

Setiap hari, Miatul biasa membuat capjae dari krupuk mentah sebanyak 1,5 – 2 kilogram. Harga makanan ini sangat terjangkau berkisar antara Rp 1.000 – Rp 2.000 per porsi.

Sumber: http://travel.kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *