Mencontek Strategi Thailand Kembangkan Pariwisata

Travel1040 Dilihat

JAKARTA, KOMPAS.com – Thailand patut diberi apresiasi atas kemampuannya mengembangkan sektor pariwisata. Data dari Euromonitor tahun 2015, ada 18,7 wisatawan yg berkunjung ke ibu kotanya yakni Bangkok. Angka tersebut membuat Bangkok menempati urutan kedua kota paling banyak dikunjungi di dunia urutan ke beberapa setelah Hongkong.

Tahun 2016, data dari MasterCard menyebut ada 21,47 juta wisatawan berkunjung ke Bangkok. Menjadikan Bangkok sebagai kota paling banyak dikunjungi di dunia pada tahun 2016.

“Malaysia adalah emotional competitor kita, tapi professional competitor kalian sesungguhnya adalah Thailand,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pada acara jumpa pers akhir tahun di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

BACA JUGA: Menilik Strategi Thailand Gaet Turis China

Arief memaparkan seandainya pada periode Januari sampai Oktober 2016 ada 9.403.614 wisman yg berkunjung ke Indonesia. Sedangkan pada periode yg sama 27.076.308 wisman berkunjung ke Thailand.

Total pertumbuhan pariwisata Indonesia pada periode tersebut adalah 9,5 persen. Sedangkan Thailand mencapai 11,3 persen.

Shutterstock ILUSTRASI – Pasangan berbulan madu di Thailand

Untuk menggaet wisatawan dalam jumlah masif, Thailand lewat Tourism Authority of Thailand memiliki strategi yg mulai diimplementasikan pada tahun 2017.

“Tak cuma fokus pada paket umum, tapi membuat satu yg baru, pasar yg baru, aktivitas, dan itinerary yg baru,” kata Marketing Manager Tourism Authority of Thailand (TAT), Indra Nugraha dalam acara gathering TAT di Hotel Indonesia Kempinski (9/1/2017).

Lewat presentasi, Indra memaparkan strategi TAT bagi menarik wisatawan keluarga dengan membuat atraksi baru yg cocok bagi keluarga, insentif bagi paket wisata keluarga, kemudian mengembangkan pasar wisatawan muslim dengan memperbanyak fasilitas dan keterangan yg ramah terhadap wisatawan muslim.

BACA JUGA: Kembangkan Wisata Yacht, Indonesia-Thailand Sepakat Jalin Kerja Sama

Pasar selanjutnya yg disasar oleh Thailand adalah pasar wisatawan perempuan yg doyan wisata kuliner, belanja, juga aktivitas spa dan olahraga.

Sedangkan tiga proyek pariwisata yg fokus digarap oleh TAT pada tahun 2017 adalah pariwisata olahraga, pariwisata kelas papan atas (luxury), dan pariwisata romantis seperti foto pranikah dan bulan madu.

Dalam perkembangannya, sektor pariwisata di Thailand memang menjadi primadona dan menyumbang devisa yg besar buat negara. Tahun 2016, devisa dari sektor pariwisata menyumbang Produk Domestik Bruto Thailand sebesar 42 miliar dollar AS, dengan persentase 22 persen.

Sumber: http://travel.kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *